iklan Letjen TNI (Purn) Hilman Hadi (kiri) memberikan kuliah umum di Universitas Jambi (Unja) ketika masih menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya.
Letjen TNI (Purn) Hilman Hadi (kiri) memberikan kuliah umum di Universitas Jambi (Unja) ketika masih menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Anggota DPR RI Hasan Basri Agus (HBA) mengundurkan diri sebagai Ketua Tim Pemenangan Provinsi calon gubernur dan wakil gubernur Jambi, Al Haris-Abdullah Sani di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024. 

Mundurnya HBA sebagai nahkoda pemenangan Al Haris-Abdullah Sani setelah mendapatkan kritikan dari masyarakat. Sebab selain merupakan anggota DPR RI, HBA juga adalah Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) yang seharusnya bersikap netral di Pilgub Jambi. 

Mundurnya HBA sebagai Ketua Timses dibenarkan oleh calon gubernur Jambi Al Haris. Kandidat petahana ini lantas menggaet Letjen TNI (Purn) Hilman Hadi sebagai Ketua Timses menggantikan HBA yang juga adalah mantan Gubernur Jambi.

"Saya sampaikan kepada seluruh tim dan warga Jambi, untuk menjadi Ketua Timses Haris-Sani pengganti Pak HBA adalah Letjen TNI Purn Hilman Hadi," kata Haris usai mengikuti deklarasi kampanye damai, Selasa (23/9) kemarin.

Haris mengungkapkan bahwa Letjen TNI Purn Hilman Hadi ini adalah putra Jambi yang juga baru pensiun dari Pangdam Sriwijaya. "Beliau sudah bersedia dan siap menjadi Ketua Tim Pemenangan Provinsi Haris-Sani," ungkpanya.

Selain Letjen TNI Purn Hilman Hadi, Haris menggaet Letjen Pol Dul Halim masuk dalam jajaran tim suksesnya. "Pak HBA kita minta fokus memimpin LAM dan menjadi tokoh Jambi, sehingga kita mengganti ketua tim kita," katanya.

Sebelumnya calon gubernur Jambi mengukuhkan tim pemenangan Provinsi di Ratu Convention Center (RCC), Senin (16/9) kemarin. Dalam pengukuhan itu, Anggota DPR RI Hasan Basri Agus (HBA) didapuk menjadi Ketua Tim Pemenangan.

"Ketua Umum Tim Pemenangan Provinsi Jambi Haris-Sani, Bapak Hasan Basri Agus," kata Hasan Mabruri, Direktur Center Al Haris-Sani saat membacakan nama-nama Tim dihadapan pendukung.

Selain HBA, dalam pelantikan ini juga tampak hadir sejumlah tokoh dan nama besar lainnya. Ada mantan gubernur Jambi Zumi Zola, mantan wakil gubernur Jambi, Antony Zeidra Abidin, Ratu Munawaroh, Muhammad Madel, Cek Endra, H. Bakri, Heru Kustanto serta pimpinan partai koalisi lainnya. 

Selain itu juga turut hadir Ketua DPRD Provinsi Jambi, Hafiz Fattah, Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly serta pimpinan Tim Pemenangan Kabupaten/Kota.

Usai dikukuhkan, HBA mengaku optimis pasangan Haris-Sani bisa memenangkan Pilgub Jambi. Terlebih setelah melihat tim pemenangan yang baru saja dilantik tadi mempunyai kekuatan besar.

"Para tokoh-tokoh Jambi sudah bergabung, mantan gubernur dan wakil gubernur Jambi. Mulai Zumi Zola, Fachrori Umar dan Antony Zeidra Abidin duduk di Tim Pemenangan Haris-Sani," kata HBA.

"Kalau mengharapkan dari kami, kami sudah tua. Kalau diminta ilir mudik tidak kuat lagi, ada yang muda-muda kami masih kuat. Kami yakin pada 27 November kemenangan ada di tangan Al Haris-Sani," tambahnya.

Ia menambahkan, yang dilantik ini baru Tim Pemenangan. Jika kekuatan ini dipadukan dengan Tim Koalisi Partai Haris-Sani tentunya akan semakin kuat. "Ini baru Tim Pemenangan, belum lagi Tim Koalisi Partai yang dikomandoi H. Bakri. Kalau 14 partai bergerak mesin partai, itu sangat luar biasa," ujarnya.

HBA juga meminta untuk semua Tim Pemenangan meluruskan niat dan bertekad memenangkan pasangan Al Haris-Sani. "Marilah kita berkerja tulus dan ikhlas, jangan saling menyalahkan. Tidak ada yang hebat, kita semua sama. Hari ini kita mulai melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kerja keras, kerja ikhlas dan kerja tulus menghantarkan kemenangan Al Haris-Sani di Pilgub Jambi 2024," sebutnya.

Hanya saja usai dikukuhkan, HBA mendapatkan kritikan dari masyarakat, salah satunya dari Budayawan Jambi Jafar Rasuh. Menurutnya lembaga adat yang semestinya menjaga norma dan nilai-nilai adat istiadat bakal kehilangan marwahnya, karena pimpinannya terlibat dalam politik praktis.

"Sejak awal (HBA) menjadi ketua LAM Jambi itu sudah melanggar Perda, sekarang jadi ketua timses nambah masalah lagi. Dia harus mundur," kata.

Jafar menilai pengukuhan HBA berpotensi merendahkan marwah Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, lantaran posisinya sebagai ketua harus independen dan mengayomi seluruh masyarakat.

Seharusnya, kata Jafar, LAM adalah lembaga independen yang menjadi milik semua orang dan semua golongan. "Pemimpin adat harus berdiri untuk semua golongan, tidak memihak dan memberi rasa aman bagi setiap orang. Tidak memihak kelompok tertentu," pungkasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images